Pages

Tuesday 7 May 2013

Jenjang Pendidikan di Indonesia

Jenjang pendidikan merupakan tahapan yang harus dilalui peserta didik yang ditetapkan berdasarkan perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan apa yang akan dikembangkan. Di Indonesia terdapat 4 jenjang pendidikan, yaitu pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Adapun uraiaannya adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan anak usia dini
Adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar. Jenjang pendidikan ini berupaya membina perkembangan anak usia 0-6 tahun melalui pemberian rangsangan untuk membantu tumbuh kembang jasmani dan rohani dan kesiapan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Menurut pasal 28 UU Sisdiknas No 20/2003 ayat 1, rentangan usia anak yang menempati jenjang pendidikan ini adalah anak usia 0-6 tahun. Adapun menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraan di beberapa negara, PAUD dilaksanankan dalam rentang usia 0-8 tahun.

2. Pendidikan dasar
Merupakan jenjang pendidikan awal 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak.Tahapan ini adalah jenjang dasar untuk pendidikan menengah. Periode pendidikan dasar ini adalah selama 6 tahun dan rentang usia anak pada tahapan ini adalah 7-12 tahun.

3. Pendidikan menengah
Jenjang ini merupakan jenjang lanjutan pendidikan dasar. Terdapat dua tahapan dalam jenjang ini. 3 tahun pertama untuk jenjang pendidikan menengah pertama dan 3 tahun terakhir untuk jenjang pendidikan menengah atas atau kejuruan. Rentang usia pada jenjang pendidikan ini adalah 12-18 tahun.

4. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan lanjutan dari pendidikan menengah, yang mencakup pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Doktor dan Spesialis yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi. Adapun periode pendidikan untuk mendapat gelar sarjana adalah selama 4 tahun, Magister- 2 tahun, dan Doktor- 2 tahun.

Pemerintah Indonesia mewajibkan semua penduduk untuk mengikuti wajib belajar 9 tahun. Yaitu 6 tahun pertama di Sekola Dasar dan 3 tahun selanjutnya  di Sekolah Menengah Pertama.

Sunday 8 April 2012

Jalur Pendidikan di Indonesia

Pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan segenap potensi yang tersimpan pada diri manusia, guna menjadi insan yang utuh, kuat lahir batinnya. Jika ditilik dari kaca mata islam, pendidikan berarti perbaikan. Perbaikan disini merupakan usaha membina dan menciptakan insan kamil, menyempurnakan akhlak lahir batinnya. Pendidikan biasa berawal sejak manusia dilahirkan dan berlangsung hingga ajal menjemput. Akan tetapi, pendidikan sesungguhnya bisa dilaksanakan sejak dalam kandungan bahkan sebelum terbentuknya sebuah bakal manusia (janin). 

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang ada, di Indonesia terdapat tiga jalur yang bisa ditempuh. Jalur pendidikan ini merupakan wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Tiga jalur utama tersebut yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan formal misalnya, jalur ini merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.  Sebagian besar dari rakyat negeri Indonesia, menempuh jalur ini karena Pemerintah mencanangkan wajib belajar bagi seluruh rakyat. 
Selanjutnya, pendidikan non formal yang paling banyak terdapat pada usia dini serta pendidikan dasar. Seperti halnya TPQ, atau Taman Pendidikan Al Quran, yang banyak terdapat di setiap masjid, berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya. Biasanya, orang menempuh jalur ini sebagai tambahan dari pendidikan formal yang telah mereka jalani atau mencari apa yang belum tersedianpada jalur pendidikan tersebut.
Dan yang akhir namun bukan terakhir adalah pendidikan informal yang merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.

Setiap individu mempunyai cara tersendiri untuk mendapatkan pendidikannya. Sebagian orang memilih jalan formal dan sebagian lagi sama sekali tidak akan tahan dalam kondisi formal. Bagi beberapa orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya." Dan yang pernah juga dialami oleh salah satu Direktur Penerbitan, yang lebih memilih drop out dari kuliahnya demi mengembangkan bakat dan potensinya dalam dunia penulisan. Dan hal ini, sepatutnya tidak menjadi hal yang mesti dipersoalkan, karena masing-masing orang mempunyai tipikal tersendiri. Dan bila dikembalikan pada jalur pendidikan yang ada di negara ini, memang terdapat jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Jalur pendidikan ini ada, bukan untuk menjatuhkan atau menonjolkan satu sama lain, akan tetapi jalur ini hadir untuk memfasilitasi tumbuh kembangnya potensi manusia yang berbeda-beda.